PERETASAN SEVER PDN (PUSAT DATA NASIONAL) OLEH HACKER MENJADI PUSAT PERHATIAN MASYARAKAT
Lalu apa itu ransomware ? ransomware berasal dari dua kata yaitu "ransom" dan "ware". Ransom yang artinya "menyandra" dan ware yang artinya "malware" atau "virus". Jadi bisa disimpulkan bahwa ransomware adalah malware yang bertugas untuk menyandra suatu file secara terenskripsi (terkunci), pelaku biasanya meminta tebusan berupa uang jika si korban ingin datanya dikembalikan. Biasanya hal ini sering menimpa perusahaan, pemerintahan, atau instansi yang memiliki banyak uang karena tujuan mereka memang hanya ingin mendapatkan uang.
Lantas ? Bagaimana cara kerja dari ransomware tersebut, dilansir dari Acer Indonesia, cara kerja ransomware dimulai dari pelaku yang memasukkan malware jahat tersebut ke dalam sistem, baik melalui email, file, maupun jalur lainnya. Setelah malware itu berhasil mendapatkan akses ke sistem, ransomware akan mulai mengenkripsi file dan membuat sistem tidak dapat digunakan tanpa adanya kunci dekripsi yang hanya diketahui oleh pelaku.
Setelah mengenkripsi file, ransomware biasanya akan menampilkan pesan yang sering disebut sebagai catatan tebusan. Isi pesan tersebut bertujuan untuk memberi informasi kepada korban bahwa serangan telah dilakukan dan korban harus segera mengikuti petunjuk untuk melakukan pembayaran uang tebusan jika ingin sistem dipulihkan.
Setelah mengenkripsi file, ransomware biasanya akan menampilkan pesan yang sering disebut sebagai catatan tebusan. Isi pesan tersebut bertujuan untuk memberi informasi kepada korban bahwa serangan telah dilakukan dan korban harus segera mengikuti petunjuk untuk melakukan pembayaran uang tebusan jika ingin sistem dipulihkan.
Sedikitnya ada 3 hal yang menyebabkan server PDN terkena ransomware diantaranya adalah,
1. Penggunaan yang tidak berhati-hati
Kebanyakan orang indonesia masih awam akan teknologi informasi, terkadang beberapa dari kita masih suka mengklik link atau mendownload aplikasi dari sumber yang tidak dipercaya. Hal tersebut dapat menjadi penyebab terkena ransomware karena ransomware biasanya sudah disusupi atau ditaruh ke dalam link/aplikasi sebagai pancingan
2. Tidak update sistem keamanan secara berkala
Walaupun sekarang teknologi keamanan server makin canggih tapi tidak dibarengi dengan update sistem keamanan maka hal itupun dapat menjadi penyebab ransomware masuk. Perlu diketahui bahwa bukan hanya sistem keamanan saja yang berkembang, tapi berbagai jenis ransomware juga berkembang sehingga diperlukan keamanan yang sangat ketat.
3. Jangan mengandalkan hanya satu penyedia layanan keamanan
Beberapa sumber berita menyebutkan bahwa server PDN hanya menggunakan satu lapis keamanan yaitu Windows Defender. Sebenarnya boleh-boleh saja menggunakan Windows Defender sebagai keamanan server, akan tetapi sebaiknya berikan lagi lapisan keamanan server. Penggunaan satu lapis keamanan juga bisa memberikan akses masuk kepada ransomware karena pasti setiap sistem keamanan terdapat kelemahan, oleh karena itu alangkah baiknya jika menggunakan lebih dari satu lapis keamanan sehingga bisa menutupi kelemahan-kelemahan yang tersisa.
Apakah jika sudah terkena ransomware data dapat dikembalikan ? Jawabannya adalah TIDAK, kecuali kita membayar tebusan. Kenapa ? seperti yang sudah dijelaskan di atas ransomware ini akan mengunci data, lalu isi pada data tersebut akan berubah menjadi karakter absurd. Solusi dari masalah semua ini adalah back up data, dengan kita melakukan back up data maka kita mempunyai data cadangan jika sewaktu-waktu server utama terkena serangan. Sayangnya server PDN tidak memiliki back up dan hanya bisa memback-up 2% data. Oleh karena itu, sebaiknya PDN serta semua yang terlibat di dalmnya harus segera diperbaiki mulai dari SDA hingga SDM. Pemerintah pusat juga turut wajib melakukan pengawasan kepada PDN, sebab semua data penting penduduk Indonesia ada disini. Semoga pemerintah bisa mengambil jalan keluar terbaik dari kejadian ini.

Komentar
Posting Komentar